SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOG IWAN ALINURDIN SEMOGA BERMANFAAT.

Senin, 12 Desember 2011

BERDISKUSI DAN BERNEGOSIASI DALAM KONTEKS KERJA


A.      BERDISKUSI
1.       Pengertian
Diskusi brasal dari bahsa latin discutere,yang berarti  ‘membeberkan masalah’. Dalam bahasa inggris, discussion berarti  ‘perundingan’ atau  ‘pembicaraan’. Dalam bahasa Indonesia istilah diskusi diartikan sebgai bentuk tukar pikiran untuk membicarakan suatu masalah.
 Inti dari sebuah diskusi adalah bertukar pikiran. Orang orang yang terlibat mengemukakan pendaptnya masing-masing. Berdiskusi akan diwarnai oleh adu pendapat dan Tanya jawab antar peserta. Dalam diskusi setiap peserta memiliki kesempatan sama untuk menyampaikan pendafat, menambahkan bukti dan alasan, menolak suatu gagasan, member tanggapan dan saran, serta pastisipasi aktif lainnya. Di akhir kegiatan, diharapkan dapat dihasilkan kesimpulan atau kesepakatan bersama.
2.       Masalah dalam diskusi
Tuuan utama berdiskusi  ialah memecahkan masalah. Diskusi perlu dilaku kan karena  adanya suatu masalah yang menyangkut kepntingan bersama. Dengan banyaknya masalah yang di hadapi, diperlukan identifikasi masalah. Hal ini Karena tidak setiap masalah peril didiskusikan.
Jalannya diskusi tidak akan menarik apabila tidak ada masalah yang dibicarakan. Dengan demikian,kehadiran masalah merupakan sesuatu yang penting dalam diskusi, dengan kata lain bila tidak ada masalah, maka diskusi iti tidak diperlukan.
Adapun yang dimaksud dengan masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan  atau dipecahkan. Masalah itu timbul biasany Karena ada ketidak sesuaian antara kenyataan dengan harapan.
                       Berikut contoh-contoh masalah
1.       Rendahnya perhatian pimpinan perusahaan kepada bawahannya.
2.       Ketidak selarasan atar karyawan dalam suatu perusahaan.
3.       Banyaknya pengutar liar dalam menjalankan suatu usaha.
4.      Gaji para karyawan yang di bawah UMR.

 
Dalam perumusannya, suatu masalah lazimnya di nyatakan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan dalam diskusi haruslah sesuai dengan permasalahan yang sedang didiskusikan. Selain itu, pertanyaan harus  disam paikan dengan bijaksana. Artinya, kita bertanya setelah dipersilahkan oleh moderator dan tudak bertujuan beradu kepintaran. Sampaikan pertanyaan iti secara santun dan dengan kalimat yang aktif.
Perhatikan kalimat-kalimat berikut.
1.       apa penyebab rendahnya perhatian  pimpinan perusahaan kepada bawahanya.
2.        mengapa terjadi  Ketidakselarasan atar karyawan dalam suatu perusahaan?
3.       bagaimna cara memberantas pengutang-pengutang liar dalam menjalankan suatu usaha?
4.       Bagaimana meningkatkan gaji para karyawan agar tidak lagi dibawah UMR?
Berdasarkan contoh di atas, satu pokok persoalan dapat dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan,. Dengan pertanyaan-pertanyaan itu, kita lebih memperoleh kejelasan tentang kegiatan yang harus dilakukan dalam mencegah persoalan-persoalan itu, yakni :
1).   Mencari penyebab punyanya kesenian tradisional.
2).   Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari punahnya kesenian tradisional,dan
3).   Pihak-pihak yang harus mendapat tugas menyelamat kan kesenian tradisional.

Hal-hal lainnya yang perlu diperhatikan ketikan menentukan masalah untuk diskusi adalah sebagai berikut.
1.       menarik para peserta
suatu masalah akan menarik peserta apabila
a.              bermanfaat, baik bagi para peserta itu sendiri maupun bagi masyarakat,
b.             mengandung banyak pendebatan,
c.             aktual, sedang hangat dibicarakan  masyaraka.
2.       sesuai dengan kapasitas pengetahuan para peserta
betapapun masalah itu menarik, tetapi tidak mungkin dicerna para peserta, masalah  itu bukannya terpecahkan, tetapi akan menjadi bahan pendebatan yang malah menyesatkan.
3.       memiliki kejelasan
kejelasan suatu masalah dapat dilihat dari gagasan sentralnya maupun ruang lingkupnya. Masalah yang terlalu kopleks dan terlalu luas, dapat menyebabkan arena diskusi menjadi tidak berujung pangkal, mengambang, dan bertele-tele.
4.       sesuai waktu dan situasi
masalah untuk diskusi akan lain dengan masalah dalam perbicangan biasa. Lebih-lebih dalam situasi frmal, jalannya di batasi oleh waktu. Karena itu, untuk memperoleh pemecahan  masalah yang baik, tidak diganggu oleh ketergesa-gesaan, hendaknya masalah diskusi disesuaikan dengan situasi dan waktu yang tersedia.
3.       Manfaat Diskusi
Ketikan problema masyarakat semakin  kompleks, pemecahan dan pemikiran bersama semakin penting. Pemikiran bersama merupakn salah  satu cara penyelesaian efektif dalam masyarakn modrn. Dalam diskusi setiap anggota menjadi tebiasa untuk secara aktif dalam kegiatan mempengaruhi dan di pengaruhi. Peserta diskusi dapat belajar dari peserta lain mengenai pengalaman, cara berpikir, cara menentukan sikap, cara mengambil kesimpulan, dan lain-lain. Setiap peserta dapat berbagi pengalaman: saling mengamati, saling menilai, dan saling mengambil pelajaran. Masing-masing peserta menyumbangkan dan menilai pendafat yang diajukan dalam diskusi itu. Gagasan,pendafat,saran, dan sanggahan yang diajukan dalam diskusi itu, diniloai bersama-sama secara kritis dalang rangka mencari pemecahannya.
   Kehadiran seseorang dalam diskusi dapat berpengaruh sangat penting terhadap pemikiran orang lainnya. Seseorang yang kurang berpengalaman dapat blajar secara langsung dan dapat menanggapi gagasan-gagasan tersebut secara langsung pula. Semangant keterbukaan seperti ini akan lebih memudahkan dalam menyelesaikan konplik atupun permasahlan lainnya dari pada dengan  orang per orang. Bagaimana pun keputusan bersama akan lebih berkualitas dibandingkan dengan pemikiran sendiri-sendiri.
Namun demikian, cara perumusan masalah secara berdiskusi memiliki beberapa kekurangan. Merumuskan suatu keputusan secara bverdiskusi membutuh kan waktu yang relatif lebih lama. Di perlukan kesabaran dan kearifan suatu pihak dalam merumuskan  keputusan yang diinginkan.
Tidak tertutup kemungkinan munculnya dominasi oleh pihak-pihak tertentu. Pihak-pihak yang merasa status nya lebih tinggi, seringkali berambisi untuk menguasai jalan nya diskusi, baik itu dalam gagasan  maupun dalam kepemimpinan. Pihak lain yang status nya.lebih rendah cenderung mengalah, menyatakan setuju dengan mudah. Bila hal itu yang terjadi tentunya keputusan diskusi sifatnya semua tidak menggambarkan aspirasi diskusi yang sesungguhnya.
4.       para pelaksana diskusi
                        diskusi merupakan bentuk pemecahan masalah yang melibatkan banyak orang. Untuk melancar kan proses pemecahan masalah, orang-orang tersebut perlu diatur berdasarkan peran yang saling menunjang dan menentukan. Secara umum peran-peran pelaksana diskusi terdiri atas pimpinan diskusi, sekretaris atau notulis, dan peserta diskusi.
1)       pimpinan diskusi
seorang pemimpin diskusi memiliki tugas sebagi berikut.
a)       menyampaikan masalah-masalah yang akan didiskusikan.
b)       menyampaikan tata tertib diskusi.
c)       Membuka dan menutup jalannya diskusi.
d)       Mengatur jalannya diskusi
e)       Menjaga agar diskusi berlangsung sesuai dengan peraturan dan jadwal yang detentukan.
f)        Menyampaikan kesimpulan-kesimpulan diskusi.
2)       Sekretaris
Tugas umum Sekretaris diskusi adalah mendampingi ketua terutama dalam urusan tulis-menulis  secara khusus, Sekretaris diskusi mempunyai tugas sebagi berikut.
a)       mencatat nama pesrta tanggapan- tanggapan yang disampaikan.
b)       Mencatat hal-hal khusus yang terjadi selam diskusi.
c)       Membuat catan dan kesimpulan-kesimpulan sementara diskusi.
d)       Membuat laporan diskusi secara lengkap setelah diskusi itu berakhir.




3)       Peserta
Kehadiran serta peran serta para peserta merupakan hal yang sangat esesial bagi suatu diskusi. Diskusi yang tidak dihadiri para peserta sama artinya dengan diskusi itu tidak ada. Dari para peserta diskusi itulah, pendapat-pendapat, pemecah masalah, dan kesimpulan itu dapat dirumuskan. Untuk itu, tentunya para peserta itu tidak sekedar hadir, tetapi diperlukan peran aktif mereka selama proses diskusi berlangsung.
              Peran aktif serta beragai sumbangan pemikiran dari para peserta itu akan sesuai dengan harapan apabila mereka mempersiapkan diri dengan baik para peserta mempelajari mengetahui dan mempelajari betul-betul masalah yang akan didiskusikan. Sebelum diskusi berlangsung, mereka mempersiapkan diri dengan membaca berbagai sumber pustaka, wawancara dengan pihak-pihak lain, atau bahkan melakukan  serangkai penelitian. Dari persiapan-persiapan seperti  itulah, pendapat, pemecahan masalah , serta kesimpulan yang berbobot akan didapatkan. Apabila tidak, maka jalannya diskusi akan lebih banyak diisi dengan perdebatan-perdebatan kosong yang kebenarannya tidak bisa dipertanggung  jawabkan.
              Dalam diskusi setiap peserta memiliki kesempatan sama untuk menyampaikan pendapat, menambahkan bukti dan alasan, menyanggah, member tanggapan dan saran,serta partisipasi aktif lainnya, pendapat-pendapat yang disampaikan harus ditunjang oleh alasan, takta, contoh, atau pendapat pakar.
              Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pendapat adalah sebagai berikut.
1)       Pendapat disampaikan dengan jelas, lancer, dan tidak bertele-tele.
2)       Pendapat disampaikan dengan jujur,sopan, dan bijaksana.
3)       Pendapat disampaikan setelah dipesilahkan moderator.
4)    Menampaikan tanggapan dalam berdiskusi
Penyampaian tanggapan dalam berdiskusi harus disampaikan secara argumentatif. Sertailah pada setiap tanggapan yang kita kemukakan ini alasan-alasan yang meyakinkan dan data yang lengkap. Kalau kita sandingkan dengan kegiatan tulis-menulis, maka tanggapan dalam berdiskusi sama dengan mengarang teks argumentasi. Sampaikanlah tanggapan itu kepada para peserta diskusi mereka  meyakini kebenarannya.
Setiap kali kita mengemukakan tanggapan sertakanlah bukti yang akurat, baik itu berdasarkan pengalaman, penelitian, ataupun,hasil membaca dari berbagai sumber.
Selain itu, tanggapan harus disampaikan dengan cara berikut.

1)       Sederhana
Tanggapan yang berbelit-belit akan membingunkan pendengarnya. Oleh karena itu, sampaikanlah tanggapandengan sederahan dan langsung pada inti permasalahan.
2)       Jelas
Tanggapan yang samar-samar akan menumbulkan tfsiran yang macam-macam bagi para pendengarnya. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kita perlu memiliki kata yang tepat dengan struktur kalimat yang tertata rapi
3)       Lengkap
Kelengkapan tanggapan ditandai oleh alasan-alasan atau fakta-fakta sehingga tanggapan itu menjadi mudah dipahami pendengarnya.


 





5.       Penyampaian petanyaan dalam berdiskusi
Hal lain yang perlu diperhatikan, terutama dalam penyampaian pertanyaan adalah sebagai berikut.
1)       Penanya harus memikirkan betul-betul pertanyaan yang akan dijukannya
a)       Apakah pertanyaan itu penting diajukan?
b)       Apakah pertanyaan itu relevan dengan masalah yang sedang dibicarakan?

Bila pertanyaan itu tidak begitu penting dan tidak relevan. Hendaknya tidak diajukan. Pertanyaan-pertanyaan sperti itu justru akan mengganggu kelancaran jalnnya diskusi. Ajukanlah pertanyaan yang menyangkut persoalan krusian dan bermanfaat untuk bersama-sama.
2)       Tidak menguji peserta lain dengan pura-pura bertanya.
Forum diskusi bukan ajang untuk saling menguji, mel;ainkan tempat untuk mencegakan persoalan bersama. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan yang dilandasi tujuan untuk mendapatkan informasi, meluruskan masalah, atau meninjau fakta yang telah disampaikan.   
3)       Hindari pertanyaan yang diliputi prasangka emosional dan menyinggung pribadi seseorang. Ajukan pertnyaan secara wajar dan tidak menyinggung peserta lain.
6.       Membuat laporan Diskusi
Akhir  dari kegiatan adalah penyusuna laporan oleh sekretaris dengan dibantu oleh petugas-petugas lainnya. Terdapat model penyusunan laporan diskusi. Salah satu di antaranya adalah sebagai berikut.
1)       Pendahuluan
a)       Latar belakang diskusi
b)       Tujuan, diskusi
c)       Topik atau masalah diskusi
d)       Tempat, waktu, dan peserta diskusi
2)       Hasil diskusi
a)       Pokok-pokok materi sajian diskusi
b)       Pertanyaan-pertanyaan serta tanggapan yang disampaikan pleh peserta diskusi.
3)       Simpulan
Bagian simpulan ini dapat berisi hal-hal berikut.
a)       Simpulan hasil diskusi yang diolah dari pokok-pokok pikiran dalam diskusi, tanggapan-tanggapan peserta diskusi.
b)       Masalah-masalah yang tersisa yang belum dibahas secara tuntas( bila ada)
c)       Saran-saran tidak lanjut berdasarkan hasil diskusi.
4)       Lampiran
Bagian lampiran ini berisi hal-hal yang dilampirkan untuk mmendukung isi laporan. Lampiran dapat berisi hal-hal berikut.
a)       Makalah-makalah
b)       Acara diskusi
c)       Daftar peserta

  1. Bernegosiasi
1.       Pengertian
Negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih dan masing-masing pihak berupaya untuk menyepakati tingkat harga yang sesusai dalam proses pertuksran tersebut. Upaya negosiasi diperlukan ketika seseorang tidak mempunyai kekuasaan untuk memaksakan suatu hasil yang diinginkan. Dengan cara itu, salah satu atau kedua belh pihak mengharapkan adanya persetujuan ataupun kesepakatan-kesepakatan.
2.       Prinsip-prinsip negosiasi
Ada tiga konsep penting yang harus dipahami oleh seorang negosiator.
1)       BATNA (best alternative to negotiated agreement), yaitu  langkah-langkah yang bias dilakukan oleh seseorang bila negosiasinya tidak mencapai kesepakatan.
Contonya apabila pasal mengenai besar nya pesanggon yang harus diberikan dalam proses PHK yang diajukan pihak pengusaha tidak dapat disepakati oleh pihak serikat pekerja, maka negosiasi dari pihak pngusaha mempunyai dua pilihan:
a)                   mencoba  untuk melakukan “trade off” dengan pasal mengenai penambahan        cuti.
b)                   Meninggalkan perundingan apabila tidak ada tanda-tanda positif dari para perunding  pihak serikat pekerja untuk menyepakati pasal-pasal yang ada itu.
2)       Reservation price, yaitu nilai atau tawaran terendah yang dapat diterima sebagai sebuah kesepakatan dalam negosiasi.
Contoh negosiator  dari pihak pekerja akan menyampaikan hasil perundingan secara keseluruhan apabila minimum lima dari 10 usulan mereka dapat diterima oleh pihak perusahaan.
3)       ZOPA (zone of pissible agreement), yaitu suatu zona atau area yang memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi.
Contoh target upah minimum yang dikehendaki oleh pihak pekerja adalah Rp 1.000.000,00  sedangkan reservation price-nya adalah Rp 750.000,00 (gross). Semetara itu, target upah minimum yang dikehendaki oleh pihak pengusaha adalah Rp 650.000 dan  reservation pricenya adalah Rp 850.000,00 (gross) disebut dengan ZOPA.


Dengan pemahaman terhadap tiga konsep dasar tersebut, para perunding diharapkan dapat menentukan hal-hal yang ingin dicapinya dalam negosiasi:
a.              Menentukan besarnya konsesi yang ingin didapat dan dapat diberikan,
b.             Mentukan perlu tidak nya melanjutkan negosiasi, dan
c.              Melakukan langkah lain yang menguntungkan.
3.       Strategi Bernegosiasi
Dalam melakukan negosiasi, kita perlu memilih strategi yang tepat sehingga mendapatkan hasil yang kita inginkan. Strategi negosiasi ini harus ditentuan sebelum proses negosiasi dilakukan. Ada beberapa macam strategi negosiasi yang dapat kita pilih, sebagai berikut.
1)             Win-win, strategi ini dipilih bila pihak-pihak yang berselisih menginginkan penyelesaian masalah yang diambil pada akhirnya menguntungkan kedua belah pihak. Strategi ini juga dikenal sebagai intregrative negotiation.
2)             Win-lose,strategi ini dipilih Karena pihak-pihak yang berselisih ingin mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari penyelesaian masalah yang diambil. Dengan strategi ini pihak-pihak yang berselisih saling berkompetisi untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan.
3)             Lose-lose, strategi ini dipilih biasanya sebagai dampak kegagalan dari pemilihan strategi yang tepat dalam bernegosiasi. Akhirnya pihak-pihak yang berselisih, pada akhirnya tidak mendapatkan sama sekali hasil yang diharapkan.
4)             Lose-win, strategi ini dipilih bila salah satu pihak sengaja megalah untuk mendapatkan manfaat dengan kekalahan mereka.

4.      Taktik dalam negosiasi
 Dalam proses negosiasi, pihak-pihak yang berselisih seringkali menggunakan berbagai taktik agar dapat memperoleh hasil negosiasi yang diingin kan. Ada beberapa taktik yang umum dilakukan oleh para negosiator.
1)          Membuat agenda, taktik ini harus digunakan karena dapat memberikan waktu kepada pihak-pihak yang berselisih setiap masalah yang ada secara berurutan dan mendorong mereka untuk mencapai kesepakatan atas keseluruhan paket perundingan.
2)          Bluffing,taktik klasik yang sering digunakan oleh para negosiasi yang bertujuan untuk mengelabui lawan berundingnya dentgan cara membuat distorsi kenyataan yang ada dan membangun suatu gambaran yang tidak benar.
3)          Memmbuat tenggang waktu (deadline), taktik ini digunakan bila salah satu pihak yang berunding ingin mempercepat penyelesaian proses perundingan dengan cara memberikan tenggang waktu kepada lawannya untuk segera mengambil keputusan.
4)          Good guy bad guy, taktik ini digunakan dengan cara menciptakan tokoh “jahat” dan “baik”  pada salah satu pihak yang berunding. Tokoh “jahat” ini berfungsi untuk menekan pihak lawan sehingga pandangan-pandangannya selalu ditentang oleh pihak lainnya, sedangkan tokoh “baik” ini yang akan menjadi pihak yang dihormati oleh pihak lawannya karena kebalikannya.
5)          The art of concesion, taktik ini diterapkan dengan cara selalu meminta konsesi dari lawan berunding atas setiap permintaan pihak lawan berunding yang akan dipenuhi.
6)          Intimidasi, taktik ini digunakan bila salah satu pihak membuat ancaman kepada lawan berunding nya agar meneriama penawaran yang ada, dan menekankan konsekuensi yang akan diterima bila tawaran ditolak.

1 komentar: