SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOG IWAN ALINURDIN SEMOGA BERMANFAAT.

Kamis, 04 Maret 2021

Robohnya Surau Kami Karya A.A. Navis

 


Sinopsis Cerpen Robohnya Surau Kami Karya A.A. Navis - Selamat siang, selamat berjumpa lagi dengan blog KEAGUNGAN-MU. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sinopsis cerpen Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 1955.

Cerpen Robohnya Surau Kami ini menceritakan suatu tempat dimana ada sebuah surau tua yang nyaris ambruk. Kemudian datanglah seseorang ke sana dengan keikhlasan hatinya dan izin dari masyarakat setempat untuk menjadi garin atau penjaga surau tersebut, dan hingga kini surau tersebut masih tegak berdiri.

Meskipun kakek atau garin dapat hidup karena sedekah orang lain, tetapi ada hal pokok yang membuatnya dapat bertahan, yaitu dia mau bekerja sebagai pengasah pisau. Dari pekerjaannya inilah dia dapat mengais rejeki, apakah itu berupa uang, makanan, kue-kue, atau rokok. Kehidupan kakek ini sangat monoton. Dia hanya mengasah pisau, menerima imbalan, membersihkan dan merawat surau, beribadah di surau, dan bekerja hanya untuk keperluannya sendiri. Hasil pekerjaannya itu tidak untuk orang lain, apalagi untuk anak dan istrinya yang tidak pernah terpikirkan.

Suatu ketika datanglah Ajo Sidi untuk berbincang-bincang dengan penjaga surau itu. Ajo sidi adalah seorang pembual yang datang kepada kakek penjaga surau sebelum kakek penjaga surau itu meninggal. Lalu, keduanya terlibat dalam sebuah perbincangan.

Pada perbincangan itu, Ajo sidi mengisahkan tentang kejadian Haji Saleh di akhirat ketika dia dimasukkan ke dalam neraka. Haji Saleh tidak menerimanya karena Haji Saleh merasa dia adalah seorang yang rajin beribadah. Tak sekalipun Haji Saleh meninggalkan kewajiban Tuhan. Bahkan setiap waktunya hanya untuk menyembah Tuhan.

Kemudian Haji Saleh datang menuntut kepada Tuhan atas semua apa yang dia kerjakan. Ternyata apa yang dikerjakan itu justru salah. Haji Saleh tidak seharusnya hanya mementingkan dirinya sendiri untuk beribadah dan sembahyang setiap waktunya demi masuk surga dan melupakan kewajibannya kepada anak dan isrtinya sehingga jatuh dalam kemelaratan. Itu yang membuat Haji Saleh dimasukkan ke dalam neraka. Padahal di dunia ini hidup berkaum, bersaudara, tetapi Haji Saleh tidak memedulikan mereka sedikit pun.

Sepulangnya berbincang dengan Ajo Sidi, penjaga surau itu murung, sedih, dan kesal. Dia merasakan apa yang diceritakan Ajo Sidi itu sebuah ejekan dan sindiran untuk dirinya. Dia memang tidak pernah mengingat anak dan istrinya, tetapi dia pun tidak pernah memikirkan hidupnya sendiri sebab memang tak ingin kaya atau membuat rumah. Segala kehidupannya lahir batin diserahkannya kepada Tuhan. Dia tak berusaha menyusahkan orang lain atau membunuh seekor lalat pun. Dia senantiasa bersujud, bersyukur, memuji, dan berdoa kepada Tuhan.Kakek penjaga surau begitu memikirkan hal itu dengan segala perasaannya. Akhirnya, dia tertekan dan tidak kuat memikirkan hal itu. Kemudian dia lebih memilih jalan pintas untuk menjemput kematiannya dengan cara menggorok lehernya dengan pisau cukur.

Kematiannya sungguh mengenaskan dan mengejutkan masyarakat sekitar. Semua orang berusaha mengurus jenazahnya dan menguburnya, kecuali satu orang saja yang tidak begitu peduli atas kematian sang kakek penjaga surau. Dialah Ajo Sidi, yang pada saat semua orang mengantar jenazah penjaga surau, dia tetap pergi bekerja. Ajo Sidi yang mengetahui kematian kakek hanya berpesan kepada istrinya untuk membelikan kain kafan tujuh lapis untuk kakek, lalu dia pergi bekerja.

Seperti rumah yang ditinggal penghuninya, surau yang dulunya digunakan untuk beribadah itu kini hanya dipakai untuk sekadar bermain anak-anak. Tidak ada lagi panggilan adzan, sholat berjamaah, dan lantunan ayat-ayat suci Al-quran. Bahkan jika ada ibu-ibu yang membutuhkan kayu bakar, tak segan-segan mengambil salah satu bagian dari tiang-tiang surau yang mulai lapuk dan hampir roboh. Tak ada lagi yang mau peduli terhadap surau tempat beribadah itu. Itulah pemandangan yang bisa dilihat dari surau seorang kakek setelah dia meninggal.

Itulah tadi sinopsis cerpen Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis. Semoga bisa bermanfaat dan menghibur pembaca semuanya.


Senin, 03 Agustus 2020

Majas – Macam-macam Majas, Pengertian, dan Contoh


Majas – Macam-macam Majas, Pengertian, dan Contoh

Pengertian Majas

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan sebuah pesan secara imajinatif dan kias. Hal ini bertujuan membuat pembaca mendapat efek tertentu dari gaya bahasa tersebut yang cenderung ke arah emosional. Biasanya, majas bersifat tidak sebenarnya alias kias ataupun konotasi.

ADVERTISEMENT

Lihat juga materi
Kalimat Efektif
Kalimat Majemuk

Macam-macam Majas

Mengenai macam-macamnya, majas dapat dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan. Berikut ini ulasannya.

macam macam majas

sumber gambar: english.us

Majas Perbandingan

Jenis majas ini merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek lain melalui proses penyamaan, pelebihan, ataupun penggantian. Dalam majas perbandingan, teman-teman akan menjumpai beberapa subjenisnya.

1. Personifikasi

Gaya bahasa ini seakan menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap layaknya manusia.

Contoh Majas: Daun kelapa tersebut seakan melambai kepadaku dan mengajakku untuk segera bermain di pantai.

2. Metafora

Yaitu meletakkan sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin disampaikan dalam bentuk ungkapan.

Contoh: Pegawai tersebut merupakan tangan kanan dari komisaris perusahaan tersebut. Tangan kanan merupakan ungkapan bagi orang yang setia dan dipercaya.

3. Asosiasi

Yaitu membandingkan dua objek yang berbeda, namun dianggap sama dengan pemberian kata sambung bagaikan, bak, ataupun seperti.

Contoh: Kakak beradik itu bagaikan pinang dibelah dua. Artinya, keduanya memiliki wajah yang sangat mirip.

4. Hiperbola

Yaitu mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan, bahkan hampir tidak masuk akal.

Contoh: Orang tuanya memeras keringat agar anak tersebut dapat terus bersekolah. Memeras keringat artinya bekerja dengan keras.

5. Eufemisme

Gaya bahasa yang mengganti kata-kata yang dianggap kurang baik dengan padanan yang lebih halus.



Contoh: Tiap universitas dan perusahaan sekarang diwajibkan menerima difabel. Difabel menggantikan frasa “orang cacat”.

6. Metonimia

Yaitu menyandingkan merek atau istilah sesuatu untuk merujuk pada pada benda umum.

Contoh: Supaya haus cepat hilang, lebih baik minum Aqua. Aqua di sini merujuk pada air mineral.

7. Simile

Hampir sama dengan asosiasi yang menggunakan kata hubungan bak, bagaikan, ataupun seperti; hanya saja simile bukan membandingkan dua objek yang berbeda, melainkan menyandingkan sebuah kegiatan dengan ungkapan.

Contoh: Kelakuannya bagaikan anak ayam kehilangan induknya.

8. Alegori

Yaitu enyandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan.

Contoh: Suami adalah nakhoda dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Nakhoda yang dimaksud berarti pemimpin keluarga.

9. Sinekdok

Gaya bahasa terbagi menjadi dua bagian, yaitu sinekdok pars pro toto dan sinekdok totem pro parte. Sinekdok pars pro toto merupakan gaya bahasa yang menyebutkan sebagian unsur untuk menampilkan keseluruhan sebuah benda. Sementara itu, sinekdok totem pro parte adalah kebalikannya, yakni gaya bahasa yang menampilkan keseluruhan untuk merujuk pada sebagian benda atau situasi.

Contoh:

Pars pro Toto: Hingga bel berbunyi, batang hidung Reni belum juga kelihatan.

Totem pro Parte: Indonesia berhasil menjuarai All England hingga delapan kali berturut-turut.



10. Simbolik

Gaya bahasa yang membandingkan manusia dengan sikap makhluk hidup lainnya dalam ungkapan.

Contoh: Perempuan itu memang jinak-jinak merpati.

Majas Pertentangan

Majas pertentangan merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kias yang bertentangan dengan maksud asli yang penulis curahkan dalam kalimat tersebut. Jenis ini dapat dibagi menjadi beberapa subjenis, yakni sebagai berikut.

1. Litotes

Berkebalikan dengan hiperbola yang lebih ke arah perbandingan, litotes merupakan ungkapan untuk merendahkan diri, meskipun kenyataan yang sebenarnya adalah yang sebaliknya.

Contoh: Selamat datang ke gubuk kami ini. Gubuk memiliki artian sebagai rumah.

2. Paradoks

Yaitu membandingkan situasi asli atau fakta dengan situasi yang berkebalikannya.

Contoh: Di tengah ramainya pesta tahun baru, aku merasa kesepian.

3. Antitesis

Yaitu memadukan pasangan kata yang artinya bertentangan.

Contoh: Film tersebut disukai oleh tua-muda.

4. Kontradiksi Interminis

Gaya bahasa yang menyangkal ujaran yang telah dipaparkan sebelumnya. Biasanya diikuti dengan konjungsi, seperti kecuali atau hanya saja.

Contoh: Semua masyarakat semakin sejahtera, kecuali mereka yang berada di perbatasan.

Majas Sindiran

Majas sindiran merupakan kata-kata kias yang memang tujuannya untuk menyindir seseorang ataupun perilaku dan kondisi. Jenis ini terbagi menjadi tiga subjenis, yaitu sebagai berikut.

1. Ironi

Yaitu menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan fakta yang ada.

Contoh: Rapi sekali kamarmu sampai sulit untuk mencari bagian kasur yang bisa ditiduri.

2. Sinisme

Yaitu menyampaikan sindiran secara langsung.

Contoh: Suaramu keras sekali sampai telingaku berdenging dan sakit.

3.Sarkasme

Yaitu menyampaikan sindiran secara kasar.

Contoh: Kamu hanya sampah masyarakat tahu!

Majas Penegasan

Majas penegasan merupakan jenis gaya bahasa yang bertujuan meningkatkan pengaruh kepada pembacanya agar menyetujui sebuah ujaran ataupun kejadian. Jenis ini dapat dibagi menjadi tujuh subjenis, yaitu sebagai berikut.

1. Pleonasme

Yaitu menggunakan kata-kata yang bermakna sama sehingga terkesan tidak efektif, namun memang sengaja untuk menegaskan suatu hal.

Contoh: Ia masuk ke dalam ruangan tersebut dengan wajah semringah.

2. Repetisi

Gaya bahasa ini mengulang kata-kata dalam sebuah kalimat.

Contoh: Dia pelakunya, dia pencurinya, dia yang mengambil kalungku.



3. Retorika

Yaitu memberikan penegasan dalam bentuk kalimat tanya yang tidak perlu dijawab.

Contoh: Kapan pernah terjadi harga barang kebutuhan pokok turun pada saat menjelang hari raya?

4. Klimaks

Yaitu mengurutkan sesuatu dari tingkatan rendah ke tinggi.

Contoh: Bayi, anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga orang tua seharusnya memiliki asuransi kesehatan.

5. Antiklimaks

Berkebalikan dengan klimaks, gaya bahasa untuk antiklimaks menegaskan sesuatu dengan mengurutkan suatu tingkatan dari tinggi ke rendah.

Contoh: Masyarakat perkotaan, perdesaan, hingga yang tinggi di dusun seharusnya sadar akan kearifan lokalnya masing-masing.

6. Pararelisme

Gaya bahasa ini biasa terdapat dalam puisi, yakni mengulang-ulang sebuah kata dalam berbagai definisi yang berbeda. Jika pengulangannya ada di awal, disebut sebagai anafora. Namun, jika kata yang diulang ada di bagian akhir kalimat, disebut sebagai epifora.

Contoh majas: Kasih itu sabar.
Kasih itu lemah lembut.
Kasih itu memaafkan.

7. Tautologi

Yaitu menggunakan kata-kata bersinonim untuk menegaskan sebuah kondisi atau ujaran.

Contoh: Hidup akan terasa tenteram, damai, dan bahagia jika semua anggota keluarga saling menyayangi.

Sumber

Minggu, 28 Januari 2018

KISI-KISI USBN 2018

01. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia silahkan download
02. Mata Pelajaran Bahasa Inggris silahkan download
03. Mata Pelajaran Matematika silahkan download
04. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olah Raga silahkan download
05. Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan silahkan download
06. Mata Pelajaran Seni Budaya silahkan download
07. Mata Pelajaran Fisika silahkan download
08. Mata Pelajaran Kimia silahkan download
09. Mata Pelajaran Dasar-Dasar Teknik Otomotif silahkan download
10. Mata Pelajaran Gambar Teknik silahkan download
11. Mata Pelajaran Simulasi Digital silahkan download
12. Mata Pelajaran Sistem Komputer silahkan download
13. Mata Pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis silahkan download
14. Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi silahkan download
15. Mata Pelajaran Pemograman Dasar silahkan download
16. Mata Pelajaran Dasar-Dasar Keuangan silahkan download
17. Mata Pelajaran Dasar-Dasar Administrasi silahkan download


Senin, 15 Januari 2018

MATERI KELAS 11 SEMSTER 2 TEKS DRAMA
Materi Teks Drama silahkan download
MATERI KELAS 11 SEMSTER 2 TEKS RESENSI
Materi Teks Resensi silahkan download
MATERI KELAS 11 SEMSTER 2 TEKS KARYA ILMIAH
Materi Teks Karya Ilmiah silahkan download