SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOG IWAN ALINURDIN SEMOGA BERMANFAAT.

Senin, 12 Desember 2011

PERCAKAPAN (KONVERSASI)


A.Menggunakan Kalimat Tanya/Pernyataan dalam Percakapan
            Percakapan merupakan pembicaraan yang melibatkan dua orang atau lebih. Masing-masing pihak menyampaikan pernyataan dan jawaban secara bergantian.oleh karena itulah,secara garis besar,di dalam suatu pecakapan di kenal adanya kalmia Tanya dan pernyataan.

Perhatikan contoh berikut.
Bodri  : “Ar, mengapa sudah seminggu ini kamu tidak masuk sekolah?”
Arman                : “Rasanya aku ingin berhenti saja sekolah.Aku ingin mencari kerja.”
Bodri  : “Mengapa mau berhenti?Sayang,Ar!”
Arman                : “Orang tuaku tidak mampu untuk membiayai sekolahku lagi.”
Bodri : “Sebaiknya kau tetap sekolah,sambil mencari kerjasampingan.Kamu bias,kan?”
Arman                : ”Entalah! Saya masih bingng.

Tampak dalam percakapan di atas, tedapat kalimat Tanya dan pernyataan.
Kaliamt Tanya
Pernyataan
a.           Ar,mengpa suda seminggu ini      kamu tidak masuk sekolah?
b.           Mengapa mau berhenti?
c.           Kamu bias,kan?
a.           Rasanya aku ingin berhenti saja sekolah,aku ignin mencari kerja.
b.           Orang tuaku tidak mamp untuk membiayai sekolahku lagi.
c.           Sebaiknya kau etap sekolah, sambil mencari kerja sampingan.


1.Kalimat Tanya
                Kalimat Tanya (introgatif)adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang. Ada lima cara untk membentuk kalimat Tanya,yakni sebagi berikut.

1)       Dengan menambahkan kata Apa(kah)
Contoh:Apakah ayahmu sudah dating?
2)       Dengan membalikan urutan kata dengan di tambah partikel –kah.
Contoh: dia mendapat hadiah kemarin.
                    Mendapat hadiahkah dia kemarin?
3)       Dengan memakai kata bukan atau kata tidak.
Contoh: dia pandai,Bukan?
                    Kamu mengerti soal ini, (apa) tidak?
4)       Dengan mengbah intonasi kalmia.
Contoh: Dia jadi pergi.
Dia jadi pergi?
5)        Dengan memakai kata anya, seperti siapa,kapan,dan mengapa.
Contoh:Dia mencari siapa?
Kapan dia akan pergi ke mekah?
Mengapa dia pergi pagi-pagi sekali?
2.Pernyataan
                Pernyataan merupakan kalimat yang menyatakan suatu informasi,pikiran,ataupun perasaan.Oleh karena itu,pernuataan berbntuk beberapa kemungkinan, yakni dapat berupa kalma berita ataupum kalmia seru.
1)        Kalmia berita(deklaratif) adalah kalimat yang isinya membeitakan sesuatu kepada pembaca ata pendengar, pada ragam bahasa lisan,bagian akhir kalimat berita di tandai dengan nada menurn. Sementara itu, pada ragam bahasa tulis, bagian akhir kalimatnya di tandai denga tanda titik.
Bentuk kalimat berita bermacam-macam, bias berupa kalimat aktif atau kalimat fasip, langsng ata tidak langsung, tunggal ata majemuk, dan sebagainya.
Kalmia berita dapat berbentuk apa saja, asalkan isinya merupakan pemberiataan.
Dalam penggnaanya, kalimat berita memiliki beragam tujuan, antara lain, menyatakan pemberitahuan, laporan, pengharapan ,permohonan, perkenalan, undangan, dan sebagainya.
a)        Pemberitahan
Contoh:
1)        Kakak sudah melangsungkan pernikahanya jum’at kemarin.
2)       Sudah dua hari anak itu tidak pulang ke rumah orang tuanya.
3)       Mingg ini di desa kita akan diadakan lomba kebersihan.

b)       Laporan
1)       Seminar ini akan diikuti oleh seribu peserta dari lima kabupaten di jawa barat.
2)       Kami telah melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya.
c)        Pengharapan
1)       Saya sangat berharap mereka dapat luls dalam ujian nanti.
2)       Semoga Allah merahmati keluarga kita.
3)       Saya ingin dating malam ini juga.
d)       Permohonan
1)       Saya mohon anda dapat memaafkan kesalahan-kesalahan saya.
2)       Kami minta bapak berkenan untuk menandatangani proposal ini.
3)       Saya mohon izin ntuk menjenguk adik saya di rumah sakit.
e)        Perkenalan
1)       Perkenalkan, saya siswa baru di sekolah ini.
2)       Saya Alam,putra sulung Pak E. Kosasih
f)         Undangan
1)       Kami mengundang saudara ntk hadir dalam acara pernikahan putra kami.
2)        Saya tunggu kehadiran anda pada ulang tahun perkawian kami besok malam.



3. Kalimat Seru
                Kalimat ser(interjektif) adalah kalimat yang mengungkapkan perasaan kagum. Karena rasa kagum berkaitan dengan sifat, maka kalimat seru hanya di buat dari kalim at berita yang predikatnya berupa kata sifat. Cara membuatnya adalah dengan mengikti kaidah berikut.
1)                   Baiklah urtan kalimat dari S-P menjadi P-S
2)                   Tambahkan partikel –nya pada P yang tlah di tempatkan di mnika.
3)                   Tambahkan di muka P kata seru alangkah atau bukan main.
Contoh :
1)                   Pergaulan mereka bebas.
Bkan main bebasnya pergaulan mereka.!
2)                   Pemandangan itu indah sekali.
Alangkah indahnya pemandangan itu.!
3)                   Pandangan dia sangat revolusioner.
Bukan main revolusionernya pandangan dia.!

B. Membuat Parafrasa Lisan
                Memprafarasekan ragam bahasa lisan artinya mengubah kalimat dalam bahasa lisan kedalam bentuk lainya. Kalimat langsung dalam ragam bahasa lisan di ceritakan kembali ke dalam bentuk kalimat tidak langsung.
a.        Kalimat langsung adalah kalimat yang di nyatakan dari tuturan narasumbernya,tanpa            mengalami perubahan-perubahan ataupun penceritaan kembali.
Contoh:
1)        “semua pekerjaan ini harus sellesai selambat-lambatnya nanti sore,”
Ujar Bu Wina kepada para kariyawanya.

2)        “bulan deoan gaji kita akan dinaikan dengan syarat profesionalisme kerja kita pun bias naik!” jelas kepala bagia kepegawaian kepada para bawahanya.
b.   kalimat tak langsung adalah kalimat yang disampaikan kembali oleh pihak yang lain. Informasi itu telah mengalami perubahan-perubahan dengan menggunakan kata-kata yang mnceritakanya.
1)       Bu wina berkata kepada para kariyawannya bahwa semua pekerjaan itu harus selesai selambat-lambatnya nati sore.
2)       Kepala Bagian Kepegawaian menjelaskan kepada para bawahanya bulan depan gaji mereka dinaikan dengan syarat profesionalisme kerja mereka pun bias naik!
C.Menerapkan Pola Gilir Dalam Berkomunikasi
                Dalam percakapan, pihak pihak yang terlibat melakukan suatu komunkasi yang secara bergantian, cara semacam itudinamakan dengan pola gilir, penanya dan penjawab melakukan penggiliran, baik itu dalam hal peran ataupun kesempatannya.
                Secara umuum, pola gilir dalamsuatu percakapan dikelompokan ke dalam empat jenis, yakni sebagai berikut.
Bercakap-cakap secara sopan dengan mitra bicara dalam konteks kerja.
a.       Giliran otomatis
Giliran otomatis biasanya dijumpai pada percakapan yang pesertanya 2-3 orang. Mereka secara sukarela dengan serta merta melakukan pergiliran peran bicara.
Contoh:
Yani         :               “besok sore kita harus rapat dengan Pak Sandi.”
Firman    :               “bias. Lagi pula pekerjaan saya sudah selesai.”
Yani         :               “Bagus kalau begitu. Siapkan saja bahan-bahan untuk rapat.”
Firman    :               “ Boleh, Saya siapkan semuanya. Kamu tahu beres!

b.       Giliran diatur
Giliran diatur biasanya dijumpai pada percakapan formal dan melibatkan banyak pihak. Dalam kesempatan itu, ada pihak yang berpran sebagai pengatur giliran bicara,misalnya pimpinan kelompok atau dalam kegiatan disebut moderator.
Contoh:
Santi       :               “ Menurut saya,pemasaran produk ini akan lebih tepat apabila ditujukan kepada para pengrajin sandal. Mereka sangat membutuhkan lem dan alat-alat pemotong.”
Hasan     :               “Oke, saya paham dan kita tampung penjelasan santi. Nah, bagaimana kepada mereka, misalnya yang ada di daerah tamansari. Di sana banyak pengrajin sandal. Mudah-mudahan mereka benar-benar meminatinya.”

c.        Giliran direbut
Giliran direbut dapat dijumpai pada suatu pertengkaran atau bebas yang sangat panas situasinya.
Contoh:
Kasmadi : “ Ini masalahk, bukan masalah kalian. Ini masalah….”
Ratna                      : “stop, Mas! Jaga bicaram. Memangnya ini perusahaanm.
                                  Kami juga merasa terlibat dalam masalah tesebut!”
d.       Giliran sukarela
Giliran sukarela dijumpai pada percakapan bersifat pertukaran pendapat. Adapun pihak yang mengambil kesempatan adalah orang yang mengetahhu persoalan.
Contoh :
Azis         : “Barangkali ada rekan-rekan yang ingin usu menyempurnakan konsep ini.”
Mirna     : “Saya”
Azis         :” Silahkan Saudari mirna!”
Mirna     :” terimakasih, saya usulkan agar dalam acara rapat nanti,bagian pemasaran dan bagian produksi di libatkan supaya kita dapat mendengar tentang anggaran riil yang mereka perlukan untuk barang yang satu ini. Saya lira mereka lebih tahu tentang hiitung-hitungannya”
D.Bercakap-cakap Secara Sopan Dengan Mitra Bicara
                Dalam suatu percakapan, pihak- pihak yang terlibat harus memperhatikan sopan santun(politennes) . hal itu penting dilakukan terutama pada percakapan pertama dengan orang yang baru dikenal. Sopan santun juga perlu dijaga dalam percakapan dengan atasan maupun dengan orang yang lebih tua usianya.
Contoh :
Ria           :”Maaf, numpang Tanya, Pak. Apa bias bertemu dengan Pak Indra kepala bagian kepegawaian?”
Lilo          :”Ade siapa?”
Ria           :”Saya Ria. Kemarin saya mendapat telepon dari kantor ini untuk bertemu Pak Indra!”
Ria           :”O,,begitu. Pak Indra ada di ruang sana. Langsung saja massuk.”
Ria           :”Terima kasih ,Pak!”
                Sopan santun di dalam percakapan diatas di tandai dengan kata maaf dan ucapan terima kasih . kesopansantunan di dalam percakapan di tandai pula oleh penggunaan kata sapaan . Misalnya,kata Bapak atau Ibu lebih santun dari pada kata anda,kata ade lebih santun daripada kata kamu.
                Dalam berbahasa lisan, kesopansantunan juga perlul ditunjang oleh intoonasi dan ekspresi muka, Intonasi yang bernada santun dimyatakan dengan lemah lembut dan ekspresi yang hangat dengan penuh persahabtan .
                Lawan atau negasi dari kesopansantunan adalah tindak tutur tidak menghraukan (migitation). Kondisi ini terjadi karena salah satu pihak aaata kedua-duanya menganggap enteng lawan bicaranya.. kondisi ini juga terjai ketika kedua belah pihak terlibat dalam suatu konflik.
Contoh :
Nina        :               “Bu Lin ada, Pak?”
Deni        :               “Tidak tahu tuh.”
Nina        :               “Bapak ini satpamnya,kan?”
Deni        :               “Iya, Memangnya kenapa?”
Nina        :               “O, tidak, Terima kasih.”

                Sikap tidak menghiraukan di tunjukan oleh sikap deni. Ia kurang respon terhadap pertanyaan-pertanyaan yang di sampaikan Nina, Sikap semacam itudapat mmenyebabkan komunikasi tidak berjalan lancer . lawan bicara akan menarik diri dar percakapan itu atau kalau tidak akan menimbulkan konflik.
Kurangnya perhatian terhadap lawan bicaradapat menyebabkan ketidaklncaran proses komunikasi.
Contoh :
Tatan      : “He, kamu mau kemana? Jangan lepas tanggng jawab dong,! Pekerjaan belum       selesai!”
Yaris        : “Ah, peduli amat!”
Tatan      : “ jadi kamu mau saya pecat?”
Yaris        : “Emangnya yang punya perusahaan ini mbahmu ? Pak Kosasihpun sudah tau, siapa yang salah dalam masalah ini! Kamu, Yaris! Karena itu, saya tidak mau terlibat dalam masalahmu sendiri.Oke!
Tatan      : “Huh, Dasar penjilat!”
Yaris        : “Terserah penilaianmu: mau disebut penjilat! Terserah!
Yang pasti, saya tidak bersalah dalam urusan ini. Ini urusanmu, tahu?”

                Percakapan yang diliputi ketegangan tidak akan menghasilkan solusi apapun, yang terjadi adalah keinginan untuk saling menyakiti. Kalau tidak ada pihak yang mau mengalah, kondisi tersebut akan melahirkan konflik yang lebi memuncak dan berkepanjangan. Oleh karean itu,seseorang perlu hadir di tengah-tengah mereka untuk mendamaikanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar