A. Ihwal Laporan
1. Pengertian
Istilah laporan berasal dari bahasa inggris report yang berarti ‘membaca’ atau mengangkut. Awalan re- dalam istilah itu berarti ‘kembali’.dengan demikian,secara harfiah laporan bermakna bahwa jika seseorang mendapat tugas maka orang tersebut harus kembali membawa hasil fakta atau data dari kegiatan itu.
Secara mendasar laporan disajikan sebagai sajian fakta secara objektif mengenai peristiwa yang terjadi. Laporan kemudian di artikan sebagai suatu cara komunikasi untuk menyampaikan hal-hal penting kepada seseorang atau suatu badan hukum sehubungan dengan tugas yang di bebankan kepadanya.isinya harus disajikan secara sistematis dan menggunakan penalaran yang jelas.selain itu,laporan haruslah disajikan secara menarik dan enak dibaca.
2. Fungsi Laporan
Laporan merupakan media komunikasi ke atas dalam suatu organisasi dengan adanya laporan itu, seorang pimpinan dapat memberikan umpan baik atas kegiatan yang telah dilaksanakan. Pimpinan dapat mengevaluasi dan menindak lanjuti kegiatan, baik itu dalam tataran perencanaan , pengkoorganisasian , pengambil keputusan, pengawasan dan pengendalian.
Laporan juga berguna untuk kepentingan-kepentingan berikut.
1) Mengatasi suatu masalah.
2) Mengambil suatu keputusan yang efektif.
3) Mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah.
4) Mengadakan pengawasan dan perbaikan,dan
5) Menemukan teknik-teknik baru
3. Syarat-Syarat Laporan
se buah laporan akan dianggap baik atau buruk tergantung dari keberhasilannya dalam memenuhi fungsinya dan sesuai pula dengan hasil-hasil yang diharapkan. Hasil yang diharapkan itu hanya mungkin dicapai apabila sifat laporan itu baik. Laporan yang baik harus ditulis dalam bahasa yang benar dan jelas. Isinya pun harus disusun dengan sistematika yang logis. Fakta-fakta atau bahan-bahan yang disajikan harus dapat menimbulkan kepercayaan, terutama bila laporan itu dimaksudkan untuk bahan pengambilan suatu tindakan.
Disamping itu, sebuah laporan harus pula mengandung sifat-sifat berikut.
a. Laporan itu harus mengandung imajinasi. Pelapor dcalam hal ini harus mengetahui secara tepat tentang pihak yang menerima laporannya itu.
b. Laporan harus sempurna dan lengkap. Hal ini berarti dalam laporan tidak boleh ada hal-hal penting yang terabaikan. Laporan yang baik juga tidak bolgeh memasukan hal-hal yang menyimpang, mengandung prasangka atau pemihakan.
c. Laporan harus disajikan secara menarik. Suatu laporan dikatakan menarik karena nilai lebih yang tersaji dala laporan itu, baik dalam hal bahasa yang jelas, isinya yang berbobot,atuapun sistematikanya yang logis dan gampang dicerna.
B. Macam-macam Laporan
Laporan sangat bervariasi bentuknya. Variasinya mulai dari suatu bentuk laporan yang sederhana, berbentuk hitungan yang statistik, sampai kepada laporan yang terdiri atas beberapa jilid buku yang masing-masing terdiri atas ratusan halaman. Ada yang berbentuk formulir isian, ada yang berbentuk surat, ada pula yang berbentuk artikel dan buku. Menurut isinya ada yang berupa laporan hasil pengamatan, laporan peristiwa, laporan perjalanan, laporan percobaan, laporan diskusi, laporan buku, dan sebaginya.
1. Laporan Peristiwa
L laporan peristiwa adalah laporan yang menyajikan berita tentang proses ataupun keadaan berlangsungnya suatu peristiwa. Laporan ini lazim dijumpai dalam media seperi Koran, ataupun radio. Berikut laporan peristiwa.
Krisis Air Bersih Landa Sukabumi
Air Yang Terserap PDAM Kota Sukabumi
Tinggal 38%
Krisis air bersih melanda Sukabumi. Akibatnya, beberapa warga ada yang memanfaatkan air sunngai untuk disaring dengan cara tradisional dan dijadikan air bersih. Sementara itu, debit air PDAM (perusahaan daerah Air Mminum) kota sukabumi turun drastis, akibatnya pasokan air bersih ke seluruh konsumen di wilayah kota manapun Kabupaten Sukabumi digilir.
PDAM juga memasok air bersih melalui kendaraan tangki ke daerah-daerah rawan air, serta menyuntik pipa dengan tangki guna memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangga. Dirut PDAM kota Sukabumi H. Sulaeman Muchtar mengakui merosotnya debit air akibat musin kemarau yang terjadi diluar dugaan. Saat ini potensi air yang terserap oleh PDAM Kota Sukabumi hanya tinggal 38% atau 240 liter/detik. Sedangkan kebutuhan air untuk memenuhi konsumen di wilayah kota manapun Kabupaten Sukabumi sekitar 750 liter/detik.
“karena kondisinya seperti ini, kami tidak bisa melayani pelanggan secara penuh dan memenuhi kebutuhan air bersih bagi pelanggan, terpaksa kami gunakan pola bergilir,” ujarsalaman muchtan
Namun, pola inipun dinilai masyarakat kurang efektip masalahnya, bagi pelanggan yang mendapat giliran malam hari hingga pagi sebagian besar tidak bisa memanfaatkan waktu tersebut karena harus beristirahat, tidur. Para pelanggan merasa sangat berat jika selama musim kemarau tiba, atau selama persediaan air PDAM tidak mencukupi, pelanggan harus begadang untuk menampung air pada malam hingga pagi hari, harus gigit jari.
Kondisi seperti ini sangat dipahami oleh Sulaeman muchtar, namun PDAM Kota Sukabumi meminta pengertian para pelanggan sehubungan persediaan yang sangat terbatas. Akan tetapi PDAM, lanjut Sulaeman Muchtar, sebenarnya sudah memberikan solusi kepada masyarakat yaitu, masyarakat yang tidak kebagian air, cukup menghubungi bagian pelanggan PDAM dan meminta dikirim air melalui kendaran tangki.
Selain dengan kendaraan tangki,pasokan air bersih juga dilaksanakan secara disuntik. Ini metode baru PDAM untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat. Metode suntik ini dilakukan dengan memasukan air ke pipa tersier PDAM pada titk tertentu. Dengan cara ini, air akan mengalir ke rumah-rumah meski waktunya sangat terbatas, sesuai volume air yang disuntik ke pipa. Selanjutnya Sulaeman menjelaskan, persediaan air yang turun drastic ini terjadi dimata air batu karut sukaraja, kemudian air yang berasal dari sungai cinumpang kadudampit, dan sumber mata air cigadog.
Berita atau laporan peristiwa diatas sudah terpola dalam rumus 5W+1H. laporan tersebut mencakup ke enam pertanyaan itu,yakni sebagai berikut.
Pertanyaan
1. Peristiwa apa?
2. Siapa yang terlibat?
3. Di mana terjadinya?
4. Kapan terjadinya?
5. Mengapa terjadi
6. Bagaimana akibatnya?
Krisis air bersih
Warga kota/kabupaten Sukabumi
Di Kota/Kabupaten Sukabumi
Saat ini (pertengahan September 2007)
Debit air PDAM (perusahaan Daerah Air
Minum) Kota Sukabumi turun drastis.
Pasokan air bersih ke suluruh konsumen di
Wilayah kota manaoun Kabupaten Sukabumi
Digilir. Beberapa warga ada yang meman-
faatkan air sungai untuk disring dengan cara
tradisional dan dijadikan air bersih.
2.. Laporan Diskusi
mo
Model-model laporan itu bisa dilihat kembali dihalaman 32 dan 91.
3.. Laporan Kegiatan
Laporan kegiata
Laporan kagiatan adalah laporan yang menjelaskan suatu kegiatan yang telah dilaksanakan. Terdapat enam pokok penting yang merupakan unsure utama suatu laporan kegiatan, yakni.
a. Nama kegiatan
b. Jenis-jenis kegiatan
c. Waktu
d. Tempat
e. Peserta, dan
f. Proses pelaksanaan
Dengan memperhatikan keenam hal itulah, catatan tentang pokok suatu laporan dapat kita buat.
4. Laporan Buku
Laporan buku adalah karya ilmiah yang mendemonstrasikan pemahaman, kemampuan analisis dan evaluative penulis terhadap isi suatu buku. Dalam laporannya, penulis bisa mengutipbeberapa bagian dan buku/bab yang dibahasnya. Kutipan tersebut sifatnya hanyalah untuk memperkuat atau mendukung pendapat penulis tentang bagian tertentu dari buku yang dilaporkannya. Namun demikian, kutipan tersebut tidak boleh menjadi sesuatu yang dominan dalam laporan itu.
Dalam laporan itu penulis hendaknya merumuskan isi pokok pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutan beserta komentar-komentarnya. Rumusan isi pokok itu meliputi permasalahan yang diajukan pengarangbuku, cara pengarang menyeleseikan permasalahan yang diajukan, konsep dan teori yang dikembangkan dalam buku tersebut, serta kekhasan pendapat pengarang.
Sistematika laporan buku adalah sebagai berikut.
Pendahuluan : memberiksan gambaran keadaan buku yang dilaporkan, seperti judul, pengarang, tahun terbit, beserta penerbitan serta alas an pemilihan buku/bab (bukan alas an formal karena mendapat menugasan, misalnya).
Isi buku : mengemukakan isi dari buku yang dilporkan sebagai bukti pemahaman penulis terhadap buku yang dilporkannya.
Komentar : komentar pelapor terhadap isi buku tersebut.
Kesimpulan : kesimpulan tentang buku yang dilaporkan atau implikasi terhadap studi yang dipekajari.
5. Hasil wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan informasi. Oleh karena itu, setelah proses wawancara berlangsung, pewawancara harus menuangkan hasilnya ke dalamsebuah laporan. Penuangan hasil wawancara perlu dilakukan dengan segera karena pikiran masih segar dalam mengingat jalannya wawancara.
Berikut salah satu format laporan wawancara.
Narasumber : ……………….. tanggal : ……………….
Tujuan : ……………….. tempat : ………………
Pertanyaan : ………………..
Jawaban : ………………..….
Kesimpulan : ……………….
Prinsip-prinsip penulisan laporan hasil wawan.mbercara adalah sebagai berikut.
1. Memperhatikan ejaan dan tata bahasa baku,
2. Tidak melakukan penafsiran yang terlalu jauh (berlebihan) bats hasil wawancara.
3. Memilih informasi yang penting dn relevan dengan masalah-masalah yang telah dirumuskan.
4. Memelihara kerahasiahan dan menjaga nama baik narasumber.
6.. Menulis Laporan Penelitian
Laporan penelitan adalah laporan yang disusun setelah melakukan serangkaian kegiatan penelitian, baik itu yang berupa pengamatan lapangan, percobaan dilaboratorium, ataupun studi pustaka.
Secara umum, sebuah laporan penelitian disajikan dengan susunan sebagai berikut:
a) Halaman judul
b) Kata penghantar
c) Abstrak
d) Daftar isi
e) Pendahuluan
f) Kerangka tooretis
g) Metode penelitian
h) Pembahasan
i) Kesimpulan dan saran,
j) Dafftar pustak
Unsur-unsur laporan diatas, lebih lengkapnya diuraikan sebagai berikut.
1) Halaman Judul
Judul merupakan nama yang diberikan untuk bahasn atau karangan itu. Judul berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagi gambaran isi karangan. Sering kali judul dirumuskan lebih dulu sebelum karangan dibuat. Namun demikian, dapat pula judul itu dirumuskan setelah karangan selesai.dalam halaman dicantumkan pula nama penyusun, nama lembaga, serta tempat dan tahun penyusunan laporan itu. Bagian-bagian itu ditempatkan secara berturut-turut setelah judul laporan.
2) Kata Pengantar
Sebuah kata pengantar, hendaknya mengemukakan hal-hal berikut.
a) Penjelasan tentang tujuan penulis menyusun karangan itu dan alas an memilihbidang pembahasan itu.
b) Pertanggungjawaban tentang cara karngan itu digarap secara umum.
c) Suka duka penulis dalam pengumpulan data atau pada waktu mengadakan penelitian.
d) Harapan-harapan penulis tentang bermanfaatnya karangan baik itu bagi pribadi,nusa bangsa, maupun bagi perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Dalam kata pengantar, dapat pula yang diungkapkan ucapan terimakasi dan apresiasi penulis kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam menyeleseikan karangan ilmiah itu. Ucapan terimakasih dapat diungkapkan dalam lembar tersendiri.
3) Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan seluruh kegiatan penelitian. Abstrak paling banyak terdiri dari tiga halaman. Keseluruhan abstrak merupakan sebuah esey yang utuh dan tidak dibatsi oleh subjudul. Tiap bagian isi laporan ditulis secara utuh namun ringkas, masing- masing dalam paragrf tersendiri. Dengen demikian, abstrak merupakan sebuah esey yang terdiri dari serangkaian paragraph yang secar keseluruhan mampu mengkomunikasikan intisari penelitian. Tiap bagian harus mendapatkan perlakuan yang seimbang.
4) Daftar Isi
Daftar isi merupakan penyajian dari sistematika isi karngan. Daftar isi berfungsi untuk mempermudah para pembaca mencari judul atau subjudul dari isi karangan yang ingin dibacanya. Oleh karena itu, judul atau subjudul yang ditulis dalam daftar isi harus langsung menyebutkan nomor halamannya.
Nomor-nomor untuk halaman awal, sebelum Bab 1, digunakan angka Romawi kecil(i, ii, iii, dan seterusnya), sedangakan dari halaman pertama Bab 1 sampai halaman terakhir digunakan angka Arab (1, 2, 3 dan seterusnya).
5) Pendahuluan
Bagian ini ditempatkan secara khusus dalam Bab 1. Pendahuluan suatu laporan (penelitian), didalamnya mencakup:
a. Latar belakang masalah
b. Identifikasi masalah
c. Pembatasan masalah
d. Perumusan masalah
e. Tujuan penelitian
f. Kegunaan penelitian
6) Kerangka Terotis
Kerangka Terotis ditempatkan dalam Bab II. Kerangka terotis atau yang sering pula disebut telah kepustakaan atau teori dan hasil-hasil penelitian yang sudah ada yang relevan dengan penelitian itu. Suatu teelahan bisa berarti membandingkan, mengontraskan, atau meletakan teori atau hasil-hasil penelitian yang sudah ada itu ke dalm masalh yang diteliti. Pada baigan akhir, penulis menyatakan posisi/pendiriannya disertai dengan alsan-alsan yang logis.
Jadi telah teoritis ini sama sekali bukan dimaksudkan untuk memamerkan teori ataupun untuk menunjukan penguesaan penulis tentang teori-teori yang ada. Teelah teoritis dimaksudkan untuk menapilkan alas an dan cara teori-teori yang ada itu digunakan penulis dalam penelitiannya.
7) Metode Penelitiannya
Metodologi adalah pengetahuan tentang metode-metode. Metodologi penelitian adalah pengetahuan tentang berbagai metode yang digunakan dalam penelitian. Setiap penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Berdasarkan tujuuannya itu, maka seorang peneliti dan memilih metode yang tepat beserta teknik pengambilan contoh dan teknik pengambilan kesimpulan yang relevan. Metode adalah prosedur atau tata cara yang ditempuh dalam mencapai tujuan tertentu, sedangkan teknik adalah cara spesifik dalam memecahkan suatu masalah yang dijumpai dalam melaksanakan prosrdur. Jadi, teknik pengukuran, teknik analisis data, misalnya teknik pengambilan contoh, teknik analisis data, dan sebaginya.
Dalam struktur laporan penelitian,”Metode Penelitian” ditempatkan dalam Bab II.
8) Pembahasan Hasil Penelitian
Pengolahaan data merupakan sorortan objektif peneliti terhadap hasil-hasil peneliti. Tolak ukurnya dikembalikan kepada hipotesis dan metode pengolahan data yang telah dirumuskan dalam langkah-langkah pendahuluan. Tujuan dari tahap ini adalah membandingkan hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian dengan hipotesis yang telah dirumuskan.
Sekiranya diperlukan,analisis dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti table dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pertanyaan atau data verbal dan bukan sebaliknya. Table dan grafik bukan cara yang efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan table dan grafik memang lebih sistematis; dank karenanya lebih enak dibaca, mudah dipahami, dan lebih menarik daripada penyajian secara verbal.
“Pembahasan Hasil Peneliti” ditempatkan dalam Bab IV.
9) Kesimpulan dan Rekomendasi
Dalam bab ini disajikan pemaknaan penelitian secara terpadu terhadap semua hasil penelitian yang telah diperolehnya. Karena sudah terjadi proses pemaknaan, maka isi kesimpulan akan berbeda dengan rangkuman. Dalam penulisan kesimpulan dapat ditempuh salah satu dari dua cara berikut: dengan cara butir demi butir atau denagn cara esey padat.
Rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan dapat ditunjukan kepada para pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, dan kepada penelti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.
10) Pustaka Rujukan
Laporan penelitian menghendaki pencantuman keterangan atas sumber-sumber yang dikutipnya. Semua kutipan harus dijelaskan mengenai sumber asalnya. Dengan menyebutkan sumbernya, sekurang-kurangnya kita telah menyatakan utang budi dan memberikan penghargaan kita kepadanya. Namun demekian, apabila dalil atau pendapat itu sudah menjaid pengetahuaan umum, kita tidak perlumencantumkannya.
Pencantuman sumber kutipan bisa dilakukan secara langsung pada bagian kutipan itu sendiri atau pada bagian bawah halaman buku sebagi catatan kaki.
Pa punya contoh program kerja atau laporan kegiatan
BalasHapus